by - 9:37:00 AM

 
Kulwap HEbAT Matrikulasi 1 ~ Materi Pokok 8 🔊🔊 
  
🍎 Tema : Teknik Pre-Aqil Baligh 11-14 tahun 
🍎 SME : ust Harry Santosa 
🍎 Host : Lala & Rita 
🍎 Notulen: Lala 
 
⏰ Selasa 19 April 2016 
🕣 Pukul 19.30 - 21.00 

Pada rentang usia pre-aqil baligh 8-14 tahun, orang tua memandu anak untuk "kaya akan gagasan", setelah kaya akan wawasan (0-7 tahun). Orang tua menjadi teman bermain bagi anak, dan anak mulai bisa mempunyai peran dalam keluarga besar dan komunitas. Pada masa ini, anak boleh bergonta-ganti ide.

Pada masa usia pre-aqil baligh 8-14 tahun, adalah saat untuk menularkan value/nilai dan karakter, karena di usia 7 tahun merupakan masa pembentukan karakter. 

Perlu dipahami, bahwa value/nilai keluarga dan karakter tidak bisa diajarkan, namun ditularkan melaui keteladanan.

Pada usia 8-14 tahun, umumnya anak sudah mulai tidak ego sentris. Pada masa ini anak mulai melihat nilai-nilai sosial, etika-etika dasar dalam ajaran Islam. Pada usia sebelumnya (0-7 tahun) anak sudah mulai diperintahkan shalat.

Rentang usia pendidikan anak usia 8-14 tahun, terbagi pada 2 tahap :

*Usia 8-10 tahun : mengenal potensi diri, magang/club untuk membuka wawasan sehingga melahirkan gagasan, dan mulai menjalani ibadah syariah.

*Usia 10-14 tahun : belajar bersama Maestro, magang project, menghebatkan potensi diri, kemandirian, kepemimpinan dan sebagainya.

Anak-anak di jenjang usia 8-14 tahun mulai mengenal “MIMPI apa yang akan dia BANGUN”. 

Ada beberapa tahapan yang ditempuh pada fase ini:

🍃I. Pandu anak untuk memahami misi hidupnya dengan cara:

1.Mengajak akan untuk paham “Who am I?”
2.Mengajak anak untuk memahami alam sekitarnya/lingkungannya (kearifan lokal)
3.Mengajak anak untuk memahami zaman saat dia dibesarkan dan prediksi zaman saat anak ‘aqil baligh nanti.
4.Kuatkan aqidah anak akan keberadaan Allah swt.

🍃II. Pandu anak untuk memahami potensi dan bakatnya.

Di bawah ini adalah tahapan yang sudah dipraktekkan oleh Ibu Septi Peni Wulandani dan Pak Dodik Maryanto kepada anak-anak beliau, dengan tahapan sebagai berikut:
1. Memperbanyak aktifitas anak yang NON-Pelajaran, agar anak cepat menemukan potensi dirinya.
2. Memasukkan anak ke club Talent sesuai dengan potensi yang ditemukan dan diulang terus menerus.
3. Ajak anak menuangkan mimpinya dalam VISION BOARD
4. Memperkenalkan anak kepada beberapa learning model yang berkaitan dengan mimpi anak.
5. Memandu anak-anak untuk membuat Talent based Individual Project.
6. Menularkan Leadership dengan benar. 

🍃 Tanya - Jawab 🍃 

Alhamdulillah, apakabar ayah bunda HEbAT 🙏😊 semoga Allah Ta'ala memudahkan langkah kita untuk menyambut panggilanNya kembali kepada fitrah kita sebagai pendidik sejati untuk mendidik fitrah anak anak kita. Allahumma aamiiin 

Ayah Bunda yang baik, sebagai pembuka kuliah malam ini, saya ingin menyampaikan bahwa usia 11-14 adalah masa paling berat bagi anak anak selama masa anak anak mereka. 

JIka kita tidak menggunakan masa ini sebaik baiknya untuk menyempurnakan fitrah mereka menuju aqil baligh maka banyak faktor luar yang akan memanfaatkan masa ini untuk menyimpangkan mereka. 

Mengapa berat, karena inilah fase terakhir anak-anak menuju aqil baligh atau menuju mukalaf atau kewajiban memikul beban syariah. 

Barangkali anak anak kita saat ini masih balita, namun kita harus memiliki pandangan komprehensif mendidik sampai aqil baligh agar kita tidak lebay dan juga tidak lalai. Mari berdiskusi malam ini dengan rileks ya, jangan ragu jika ingin menyampaikan pengalaman atau pertanyaan ✅ 

1⃣ bunda Wiwik, Klaten

Putra saya 11 th pengen banget jadi arsitek. Langkah langkah apa saja yang saya lakukan sebagai orang tua Pak Harry? Dari  pengamatan saya dia sudah berhasil membuat proyek2 kecil2, misal berhasil membuat beberapa robot kecil yang punya fungsi menggerakan, seperti kipas listrik, mobil kecil, lampu senter, robot dinosaurus, dan lain-lain masih banyak. Dia juga suka gambar-gambar apapun sebelum dibuat projek. 
Tapi saya belum ada gambaran mau saya ikutkan ke maestro siapa....gt Pak Harry. Anak sy kls 5sd. Mohon bimbingannya ustad.

Jawab: 
1⃣bunda Wiwik yang baik di Klaten, 
Saya kira yang bunda lakukan sudah bagus dan relevan. Ananda berarti suka merancang atau membuat prototype utk menuangkan ideanya. Setidaknya 2 bakat yg dibutuhkan peran arsitek sudah punya yaitu suka membuat idea (ideator) dan suka merancang (designer). Ditambah eksekusi prototype nya, ini level engineer, beberapa arsitek biasanya tdk sampai eksekusi.

Mencari Maestro ini urusan rezqi juga, maka banyaklah berdoa agar diberi kemudahan. 

Maestro ini bisa online atau offline. Sebaiknya bunda riset dulu, bidang arsitek spt apa dan lingkup skill n knowledge yg diperlukan bagaimana. 

Untuk yg offline, kalau tdk punya teman yg bisa dijadikan maestro, syaratnya "jangan minder" atau berani demi anak. Toh tidak haram. Di Klaten kan banyak rumah atau gedung bagus lagi dibangun, datangi saja pimpro nya dan minta bertemu arsiteknya. Lalu sampaikan saja maksud bunda untuk magang. 

Nanti akan berkembang diskusi, akan terpetakan skill n knowledge apa yg diperlukan sebelum magang  dsbnya. 
JIka ada waktu dan kelapangan rizqi bisa mengunjungi tempat Maestro yang ada di luar kota ✅ 
catatan: Mulai saja, nanti jalan jalan akan terbuka. Begitu pengalaman saya dengan anak anak.
Mohon doanya dan dukungan agar group HEbAT bisa memfasilitasi database maestro dan pemagangan segera ya.

2⃣ bunda Ratna , Solo. 
Anak sya umur 14 tahun, sekarang sekolah di SMP islam dan tdk dpt mengikuti pelajaran dg baik. Di sekolah dpt gelar trouble maker oleh ustadznya. Apa yang harus sy lakukan? 

Ketika saya tanyakan cita² nya dia ingin punya peternakan sapi dan jd offroader. 
Sdh 2 kali ini ikut even offroad. Anak saya ini bisa nyetir mobil dg belajar sendiri dr mengamati ayahnya..
Mhn pencerahannya...
Terimakasih 

Jawab: 
2⃣bunda Ratna yang baik di Solo,
Ada 2 hal penting di usia 14 tahun,  yang pertama ananda sudah menjelang pemuda atau bahkan sudah pemuda yg wajib memikul beban syariah dan punya peran sosial, dan yang kedua sebagai pemuda maka dia harus eksis atau punya peran atas bakatnya yg didukung dan dihargai. 

Sebagai pemuda, tentu dia sudah menjadi orang dewasa yg tdk mau lagi diatur, krn tdk ada orang dewasa yg suka di atur. Di sisi lain, sebagai pemuda, ananda sudah harus diberi kesempatan menjadi dirinya sendiri dengan mengambil peran di sosialnya. 

Mengapa Trouble Maker? Sesungguhnya, tidak boleh seorang ustadz menyebut atau menstigma seorang anak dengan sebutan yg buruk, tetapi mencari dan menggali akar masalah mengapa ananda nampak trouble maker. 

Saya kira masalahnya adalah : 
1. Ananda masih dianggap anak anak oleh sekolahnya, tdk pernah diakui eksistensinya dan tdk punya peran sosial sbg pemuda
2. Ananda tidak mendapat dukungan untuk mengembangkan bakatnya. Sekolahnya tdk relevan dengan bakatnya sbgmn kebanyakan sekolah.

Saran saya, minta sekolah untuk menghentikan stigma penyebutan trouble maker, nanti bisa jadi konsep diri. Yang kedua beri jalan utk pengembangan bakatnya, dengan offroadnya. Yang ketiga, libatkan dalam peran2 sosial yg sejalan dengan bakatnya, misalnya menjadi relawan bencana di ACT dll✅ 

3⃣ bunda Feby - semarang 
1. Tertarik pada lawan jenis (alhamdulillah lawan jenis, bukan sesama jenis 😂) masuk di fitrah apa ya??
2. Bagaimana membentuk dan mengarahkan fitrah tersebut pada anak umur 10-14?? 

Jawab: 
3⃣bunda Feby yang baik,
1. Ini fitrah seksualitas
2. Di usia 10-14, dekatkan anak perempuan ke ayahnya, dan dekatkan anak lelaki ke ibunya. Agar keduanya memperoleh sosok ideal lawan jenisnya dan agae anak lelaki tahu bagaimana memandang wanita dari kacamata wanita (ibunya), dan anak perempuan tahu bagaimana memandang lelaki dari kacamata lelaki (ayahnya). 

Anak perempuan yg tdk dekat ayahnya pd rentang usia tsb, berpeluang menyerahkan tubuhnya pd lelaki yg dianggap sosok ayahnya ketika dewasa, dan ketika menikah cenderung tdk setia. 

Anak lelaki yg tdk dekat dengan ibunya pd rentang usia tersebut, cenderung suka berpacaran dan melecehkan perempuan, dan ketika menikah cenderung kasar thd istrinya. ✅ 

4⃣ Bunda Tyas , Solo.  
* Ustad minta tolong dijelaskan maksud no 5.Memandu anak-anak untuk membuat Talent based Individual Project. 
* usia anak saya 9th, yg terlihat jelas dia suka ngomong sendiri bgtu. Apakah dari situ bisa digali bakatnya lbh jauh? 
Terima kasih ust harry. 

Jawab: 
4⃣bunda Tyas yang baik di Solo,
1. Talent based individual project ini adalah proyek2 yg berisi kegiatan2 yg relevan dengan bakat anak. Misalnya jika anak suka menulis, maka proyeknya bisa menerbitkan buku, atau magang dengan penulis atau bikin blog dengan 100 artikel dalam setahun dstnya. Atau jika anaknya suka travel, maka proyeknya bisa mendaki Semeru, backpaker Umroh, jelajah hutan bersama mapala UI dll.

Dalam proyek tentu harus dibuat 4 hal, yaitu: scope of works, activity n time schedule, cost, quality atau indikator keberhasilan atau indikator fitrah yg bisa meningkat setelah proyek.

2. Kalau suka bicara sendiri, sepanjang bukan halusinasi atau ada suara2 aneh yang didengar, berarti anak bunda kemungkinan suka mengkhayal atau berimajinasi kuat. 

Banyak pakar menyarankan anak anak yg punya imajinasi kuat untuk menuangkannya dalam karya tulisan atau karya seni. Jika tidak, dia bisa hanyut dalam dunianya sendiri dan bisa jadi unsocial atau berpotensi menjadi depresi atau bipolar dsbnya. Saran saya untuk meyakinkan coba ajak ke psikolog utk diskusi santai✅

5⃣ bunda Lala , jepara 
Saya blm memahami yg no.4 , mohon penjelasan ttg: 
4. Memperkenalkan anak kepada beberapa learning model yang berkaitan dengan mimpi anak.
Learning model itu  contoh2nya sperti apa ya pak harry? 
Terima kasih

Jawab:  
5⃣bunda Lala yang baik,
Learning model adalah model pembelajaran yang disesuaikan dengan keunikan anak dan juga mimpi anak. Yang disebut mimpi itu adalah vision atau cita2 jangka pendek yg selaras dengan bakat atau keunikan. 

Vision itu bukan desires dan bukan keinginan materi, tetapi aktifitas bermakna yang meoahirkan karya atau memberi manfaat bagi sesama. 

Model pembelajaran itu bisa project based learning, inquiry based learning (dulu problem based learning) atau strength based learning dsbnya ✅ 

6⃣ Bunda Fitri, jogja 
Anak saya perempuan 11th, diceritain sama sepupunya yg SMPnya boarding school, kalo di sekolah boarding menyenangkan, kegiatan banyak, dan teman2nya jg banyak...menyenangkan. 

Sdh saya tanyain nanti disana gimana kalo pagi bangun harus pagi2 sholat tahajjud & hafalin surat? Kuat tidak? Praktek bhs arab juga,  gimana?
Jawabnya: pokoknya seneng semua...

Smntr ayahnya masik mikir2, kalo boarding kan jadinya gak serumah sama anak, gak bisa lihat anaknya tiap hari... 
Anak saya cita2nya pengen jadi guru/dosen. Kebetulan lingkungan banyak yg guru.   
Sebaiknya bagaimana ya ust Harry? 
Terima kasih 

Jawab: 
6⃣bunda Fitri yang baik di Jogja,
Banyak pakar menyarankan agar anak tidak diboarding school sampai aqilbaligh atau usia 14-15 tahun. 
Alasannya adalah terkait dengan fitrah seksualitas yang memerlukan kehadiran ayah ibu secara dekat. Kasus2 LGBT juga banyak terjadi di boarding school jika fitrah seksualitas ini belum utuh. 

Misalnya anak perempuan belum punya gambaran sosok pria ideal dari ayahnya, belum memahami bagaimana lelaki dari cara pandang lelaki, belum terpuaskan kedekatannya pada ayahnya dstnya. 

Beberapa pesantren saya lihat cukup bijak dengan tidak mengasramakan tetapi menghomestaykan santrinya di rumah atau keluarga di sekitar pesantren dengan sosok ayah dan ibu utuh. 

Saran saya sebaiknya dipertimbangkan hal fitrah seksualitas ini, bukan hanya fitrah sosial dan fitrah keimanan ✅ 

🍃7⃣ Bunda Rina , jepara 
Kami ada rencana utk HE/HS, tp msh mengukur kemampuan dan kesiapan diri.  
Anak saya skrg kls 4 SD rencananya nunggu SMP skalian.. 
Sementara kami pengenalan lagi,  sambil cari info tentang tes tallent mapping dulu... 
Maksud hati kalo sdh TM, nanti didiskusikan sama anaknya maunya kemana...baru kita nyusun kurikulum dsb. 
Mohon petunjuknya ustad. Jazakumullah. 

Jawab: 
7⃣bunda Rina yang baik,
HE sesungguhnya tdk mempermasalahkan sekolah atau tidak sepanjang fitrah anak anak kita tumbuh paripurna. Sekolah hanyalah pendukung di sisi skill n knowledge, bukan pendidikan dalam arti yang luas dan bermakna. 

Jika sekolah mengganggu atau tdk membantu tumbuh kembang fitrah maka pertimbangkan utk memenuhi skill n knowledge dari tempat lain, misalnya dunia maya dan klub sains. 

Banyak anak tidak berbakat dalam 1 bidangpun dalam akademis, maka sayang jika mendapat sekolah yg hanya fokus pd wacana prestasi akademis. 
Jika hanya prestasi akademis yg jadi orientasi sekolah, maka anak yg tdk berbakat akademis akan dicap bodoh. Hal ini akan membuat konsep diri dan fitrah bakatnya terancam rusak. Sebagian anak yg tdk berbakat akademis menjadi nakal dan divonis trouble maker atau tdk punya masa depan.

Saran saya, jika harus bersekolah, pilihlah sekolah yg mendukung perkembangan semua fitrah, terutama fitrah bakat  utk anak di atas 10 tahun. 

Jika anak berbakat akademis, pilihlah sekolah yg memang bagus dalam sains, jika tidak ada, maka klub sains lebih bagus dan paket kesetaraan bisa menjadi pertimbangan.  

Jika anak tdk berbakat akademis maka saran saya fokus saja pada akhlak dan bakat. Bisa jalur professional atau jalur entrepreneur.

Personalized curriculum harus dibuat dimana semua potensi fitrah terpetakan dan terencanakan pengembangannya dengan baik✅

You May Also Like

0 komentar