Misi Hidup Keluarga (Minat-Bakat)

by - 8:06:00 PM




29 Juli 2018

Narasumber : Nisa Nurarifah 
Moderator : Sugih


Assalamu'alaikum wr wb..

Salam kenal pada semua Ibu Profesional Kebanggaan Keluarga..

Sebagai awwalan, terima kasih banyak pada IP Karawang yang telah berkenan memberikan kesempatan pada saya untuk berbagi.. Semoga memberikan manfaat..

Bunda sekalian, saya bukanlah pakar tentang minat & bakat, apalagi  tentang Misi Hidup.. Namun alhamdulullah laa haula wa laa quwwata illaa billah, saya merasa bahwa saya  telah menemukan misi hidup saya yang juga telah menjadi misi keluarga. Karenanya dalam kesempatan kali ini, perkenankan saya untuk sedikit bebagi pengalaman yang belum banyak ini..

Misi hidup saya yang kini telah menjadi Misi Hidup Keluarga adalah adalah Berkontribusi di Ranah Pendidikan. Wallahu 'alam

Setelah saya renungkan, proses panjang menemukannya melalui 3 tahap, yaitu ACT (lakukan) yang meliputi 3 tahapan, yaitu Accept, Connect, dan Track

1⃣ Accept (Menerima)
Menerima bahwa diri kita tidak sempurna dengan banyak sekali kekurangan,namun tentu punya banyak kelebihan di sisi lainnya...

Menerima perjalanan hidup kita,  yang tentunya tidak sempurna dengan berbagai laku likunya.. Namun tentu memiliki banyak sejarah indahnya yang sangat patut kita syukuri..

Menerima bahwa pasangan kita tidak sempurna, begitupun anak-anak kita.. Namun mereka tentu punya banyak kelebihan yang membuat mereka bersinar..

Jika setiap anak adalah bintang, maka diri kita pun demikian, setiap ibu adalah Bintang..
Begitu pula dengan keluarga kita.. Setiap Keluarga adalah bintang dengan segala keunikannya..

Ya.. Ikhlash.., menerima segala sesuatu sebagai bagaian dari Qadha & Qadar Allah.. Menguatkan iman kita terhadap rukun yang keenam..

Ini tahapan yang sangat penting, karena bagian dari tazkiyatunnafs (penyucian jiwa) untuk memulai segalanya menjadi bermakna..

2⃣ Connect (Menghubungkan)
Setelah mampu menerima segala yang terkait hidup saya hingga pada titik tertentu, maka saya melanjutkannya dengan connect, mencoba menggali hikmah dari setiap takdir yang Allah tetapkan.. Maa kholaqta haadzaa baathilaa (QS. Ali Inran:191 ), tiada sesuatu takdir pun yang sia-sia.. Pasti ada maksud tertentu dibalik semua sejarah ini.. 

Mencoba mengambil hikmah, kenapa saya dulu dilahirkan dari orangtua & keluarga besar A.. Mengapa ditakdirkan belajar di tempat A, kuliah di A dengen jurusan A.. Mengapa saya ditakdirkan menikah dengan A.. Hingga mengapa saya ditakdirkan bergabung di IP Bandung & sempat terpilih menjadi ketuanya..

Ternyata semua memgerucut ke misi tertentu yang baru dengan yakin saya temukan saat melalui tahapan yang ketiga yaitu Track..

3⃣ Track (Menelusuri)
Di fase ini saya mencoba meneluri minat & bakat saya melalui konsep kuadran yang pernah diberikan di IP Bandung, yaitu 4 E (Enjoy, Easy, Excellent & Earn).. 
1⃣Enjoy
Sejak kecil saya senang mengasuh, pulang sekolah seringnya mengasuh anak tetangga & melatihkan mereka banyak hal. Bahkan saya suka merasa bahagia bila berhasil menghentikan tangis, menidurkan, menyuapi, melatihkan do'a & lagu2 anak tetangga yang balita/saudara sejak kecil.
Saya mulai mengajar saat kelas 1 SMP hingga sekarang dan saya merasa berbinar-binar saat mengajar meskipun kadang dengan penghasilan yang tidak sepadan atau tidak dibayar, atau bahkan saya yang mengeluarkan..hihi. Saya merasa bahagia ketika melihat orang lain faham/bisa.

2⃣Easy
Saya merasa mengajar itu mudah bagi saya. Tidak stres saat bertemu murid, saat menjadi guru formal terkadang yang membuat kurang nyaman adalah administrasi..😅

3⃣Excellent
Merasa ada di tahap ini saat mendapat feedback positif berupa:
- Diterima menjadi guru di sekolah islami internasional saat belum lulus sarjana
- Mendapat apresiasi dari dikti untuk program Taman Prestasi (taman pendidikan bagi anak-anak jalanan)
- Mendapat apresiasi dari koran Republika tentang Lulu Smart Bag
- Mendapat banyak undangan untuk menjadi natasumber tema pendidikan

4⃣Earn
- Mendapatkan penawaran investor untuk produk Lulu Smart Bag
- Mendapatkan penawaran investor untuk membuka cabang sekolah Lebah Putih SoL White Bee SoL

Di fase ini,saya juga mencoba untuk memvalidasi nya dengan suatu alat pemetaan bakat.

Dan masyaAllah semua mengerucut pada 1 aspek, bahwa misi pribafi saya adalah Pendidik dan misi hidup keluarga kami adalah di ranah Pendidikan.. Wallahu'alam Bishhowwab..😇

Mohon do'a dari semuanya, semoga Allah mudahkan & berkahi kami dalam mengemban misi ini..

-----
Tanya Jawab
-----

1⃣
Assalamualaikum teh Nisa yang luar biasa
Nama : Feni, IP karawang
Pertanyaan : Untuk menemukan minat dan bakat anak pakai konsep 4E juga kah teh?

Untuk menemukan minat dan bakat anak pakai konsep 4E juga kah teh?

Betul teh.. Amati kegiatan apa yang sepertinya anak memenuhi 4 unsur tersebut.. Bisa fibantu dengan tools Pandu 45 untuk memetakan.

Untuk bakat, 7 tahun pertama pesan Bu Septi santai aja teh.. Yang terpenting memperkenalkan sebanyak-banyaknya pengalaman & wawasan.. "Kaya wawasan". Dan di tahap ini juga anak diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk banyak mencoba, karena anak bisa memutuskan mana yang "paling" baginya, saat ia telah mencoba banyak hal. Di tahun kedua mulai amati dengan seksama, di tahun ketiga biasanya mulai terlihat mengerucut..

2⃣
Nama: Rahma. teh nisa, bagaimana menjadikan misi hidup istri bisa chatting sejalan dengan misi hidup suami, sehingga punya misi keluarga yang selaras?

Benahi komunikasi produktif dengan pasangan teh.. Mulai banyak ngobrol dari hati kehati... Dari sekian banyak perbedaan dengan suami, pasti kita punya kesamaan. Nah, dalam kesamaan itulah kita bisa mulai meneluuri misi hidup keluarga kita apa..
Dulu saat pertama buat rapat keluarga mingguan atau yg biasa kami sebut FBT (Family Bonding Time), kami mulai dengan sama-sama buat list kelebihan & kekurangan pasangan.. 

Karakter & kekuatan pasti banyak perbedaan, namun bisa kota kolaborasi dalam satu bidang yang sama2 kita suka. Misal, dalam Ranah Pendidikan: Peran suami saya lebih banyak di Arranger & Planner artinya konseptor banget. Sedangkan saya yg bakatnya dominan di komunikasi lebih banyak di ranah eksekutor..


3⃣
Nama : segarnis
Asal : IIP bekasi 2
Pertanyaan :
1. Apakah dengan misi tersebut juga seragam dengan misi suami? Maksudnya apakah suami juga merasakan kalau misi nya adalah sebagai pendidik juga?
2. Untuk exellent apakah harus sebuah penghargaan dr orang lain, kalau kita belum punya penghargaan tsb bagaimana?
3. Bagaimana kalau kesenangan kita tdk hanya 1 hal bagaimana?

1. Betul teh, karena mata kami sama2 berbinar kalau sudah ngobrolin pendidikan. Dan ini akan banyak terasah & teryakini saat semakin banyak melakukan family project, yang akhirnya mengerucut pada ternyata kebanyakan family project kami berbau pendidikan.. Bisa jadi keluarga teteh tentang kuliner, sosial, da'wah, bisnis, dll.. sangat luas kemungkinannya..
2  Tidak harus teh.. IMHO, feedback dari orang2 terdekat juga bisa.. Misal menurut suami, keluarga atau rekan kerja, teteh melakukan hal A dengan sangat baik dan dalam jangka waktu diatas rata2 itu bisa disebut excellent juga teh..
3 . Masukan ke kuadran pemetaan minat & bakat, cari yang paling & fokuslah pada satu bidang.. Saya sertakan setelah ini ya.. Tinggikan gunung, jangan ratakan lembah.. Tak ada orang yang bisa 100% dalam beberapa hal disaat yang sama..

4⃣
Nama : muly
Pertanyaan : 
Assalamualaikm teh nisa,,
Terima kasih sdh mnyempatkN waktu untuk berbagi ilmu dengan kami disini,,teh ada bbrp hal yg ingin saya tnyakan,,
- apakah misi hidup selalu didukung oleh orang2 terdekat teh? Misal kita sdh merasa ini adlh misi hidup kita didunia tp disisi lain orang terdekat (katakan lah suami) tidak mendukung apkh “itu misi hidup” kita atau hnya “keinginan” kita?
Nisa Kulwhap: 
4⃣ Betul teh.. Bika belum mendapat dukungan sekitar, artinya baru pada tahap keinginan/kekuatan kita.. Apa yg harus dilakukan selanjutnya? 
Inside Out.. Tekuni dengan sungguh-sungguh, sampai mendapat feedback yg positif dari orang sekitar.. Be Professional, let others to follow.. Bila kita melakukan dengan sungguh-sungguh, maka dengan sendirinya orang lain akan mengiyakan/mengikuti.. Butuh kesabaran & ketekunan memang untuk meniti KM kita... Tapi.. we'll never know until we've tried.. Kuncinya hanya satu, tekuni & temukan.. Tentu dengan memohon petunjuk Allah SWT.

5⃣
Assalamualaikum Teteh

Nama: Hana Pratiwi
Pertanyaan:
Teh sya punya anak usia 5bln
Sya bekerja d PT 
Sya sempat bimbang teh sebenernya dr bulan kemarin ingin resign biar bsa full mengurus anak
Tp suami lebih mendukung sya untuk tetap bekerja 
Keinginan suami bertolak belakang dg keinginan saya 

Bagaimana cara menyikapinya teh 

Terimakasih

Nisa Kulwhap: 5⃣ Life is all about choices, and every choice has it's consequences.. Saat sudah menikah tak ada lagi AKU, yang ada adalah KITA. Diskusikan bersama, bila resign konsekuensinya apa saja, antisipasinya bagaimana. Kalau lanjut juga bagaimana.. Dari kedua pilihan tersebut, konsekuensi mana yang keduanya lebih siap hadapi.. Dalam urusan pilihan tiap keluarga, tidak ada benar & salah.. karna tiap keluarga punya kondisi & situasi yang berbeda..

Jika keputusannya resign, bisa jadi Misi Hidup nya tetap sama di bidang Pendidikan, namun dengan lahan yang berbeda.. bisa jadi hukan di PT lagi.. tapi di rumah, komunitas, atau tempat lain yang maaih misteri.. Kalau lanjut, mungkin memang disana. Stay positive.

You May Also Like

0 komentar