Rumbel Literasi Bersama Dian Ika P

by - 8:33:00 PM

Diswhap Rumbel Literasi

" Dian Ikha P"

Jumat, 20July 2018
Jam 10-11

Moderator : Yunning
Peresume : Ai Q

Pengantar :

Assalamualaikum..
Ibu-ibu cantik dan salihah.  Hari ini bu Ketu meminta saya untuk sharing program kerja Rumlit.  

Sebenarnya program kerjanya melanjutkan program kerja yang dibuat mbak Neneng. Namun, ada beberapa program yang belum terselenggarakan karena masa transisi.  Insya Allah saya akan segera melaksanakan program kerja yang sudah dibuat mbak Neneng
Sebelumnya perkenalkan nama saya Dian Ikha Pramayanti
Domisili di Cikampek. Semoga bisa selalu bergabung dengan acara2 IP Karawang walau jauh di Cikampek. 
Saya bergabung di IP Karawang setelah ikut kelas matrikulasi batch 2 apa 3 yaa yg masih bergabung dengan Cikarang dan Bekasi. 

Salam kenal semuanya Ibu-ibu. Kalau ada yang ke Cikampek mangga mampir ke Jomin Barat





Secara umum program Rumlit 2018-2019 adalah seperti ini

Tapi ada impian terbesar saya untuk membantu ibu-ibu IP Karawang bikin buku. Makanya saya memasukkan program kerja workshop sehari bikin buku cerita anak dan kepenulisan. Biar selama hidup kita bisa meninggalkan "jejak" sejarah yang bisa menjadi inspirasi banyak orang.
Karena sebelumnya saya pernah memberikan workshop menulis sehari dan terbit buku di IP Batam.  Dan sekarang lagi proses terbit bukunya :
👇👇

Gambar

Waktu saya edit buku ini saya merinding. Ternyata seorang ibu harus setrong.  Ada bahagia, sedih, deg-degan karena perjuangan seorang ibu untuk anak-anak, suami dan keluarganya. Keren pokoknya

Tanya Jawab :

1. Ummi : mbak Dian  kadang nih banyak kekhawatiran yang muncul soal tulis menulis, naaah bagaimana memulainya?

Jawaban : Menulis itu sederhana kok mbak. Dan ilmu menulis itu cuma 3 M. Menulis...menulis dan menulis. 
Kalau saya ngajarin tulis saja apa yang ada di pikiran. Dan menuliskan dengan hati. Free writing itu sangat membantu bagaimana kita bisa memulai menulis. Dan menulis itu HANYA butuh konsisten dan komitmen. Tapi..tenang saja FREE WRITING akan membantunya.
Mungkin ada artikel di blog saya yang bisa membantu ibu-ibu untuk bisa memulai menulis tentang FREE WRITING
👇👇👇

Free Writing

Free Writing Bagi penulis pemula yang pengen bener-bener bisa menulis ada teknik mudah. Dinamakan teknik free writing. Menulis bebas, menulis apa saja sampai Anda terbiasa menulis. Jika free writing telah biasa Anda lakukan, Anda akan nyaman dan senang menulis serta mudah menulis untuk menuangkan ide-ide yang ada di pikiran Anda.

Menurut Goldberg di buku pak Hernowo, "free writing dapat dilakukan: pertama, setel alarm 10 menit; kedua, begitu memulai, gerakkan saja tangan Anda; ketiga, jangan berpikir, mengetik saja; keempat, abaikan tata bahasa, ejaan dan tanda baca; kelima, bebaskan diri Anda dari segala peraturan atau tekanan; keenam, tidak usah menengok yang sudah ditulis; ketujuh, teruslah mengetik hingga alarm berbunyi.
Kemudian setelah selesai berlatih free writing, Anda perlu memerhatikan hal penting ini: 'Abaikan hasilnya, rasakan prosesnya'." Nah, langkah awal untuk bisa menulis yaa.
Agar bisa terus menerus konsisten dan terbiasa menulis bagi penulis pemula, ada juga pendapat Kang Tendi Murti. Teknik Kang Tendi ini D1 10 dan D2 30. Artinya selama 1 bulan pertama biasakan menulis selama 10 menit setiap hari.
Dan bulan kedua Anda menulis selama 30 menit setiap hari. Pasti konsistensi Anda dalam menulis akan tebentuk. Dan kedua teknik itu sangat membantu Anda dalam belajar menulis.
Selain dengan dua teknik masih banyak sebenarnya cara memulai menulis. Keluarkan ide-ide dahsyat Anda untuk meredam gejolak emosi jiwa dengan menulis.

Ternyata ada teknik menulis lagi, menurut Pak Ngainun Naim, yaitu metode ngemil. Ngemil diartikan makan sedikit demi sedikit. Dan ngemil tidak hanya berlaku untuk makan, untuk menulis pun bisa. "Menulislah satu paragraf saja dulu dan ternyata setelah selesai satu paragraf biasanya akan muncul ide untuk menulis paragraf kedua, ketiga dan seterusnya. Kiat ini ampuh untuk menghadapi kemacetan menulis." (Pheng Keng Sun dalam Ngainun N).

Banyak yaa ternyata untuk bisa menulis caranya. Yang pasti menulis saja, tuangkan ide Anda dalam sebuah tulisan. Nggak perlu takut, khawatir salah atau nggak bagus. Tumbuhkan konsistensi menulis terlebih dahulu pada diri Anda, baru mempercantik tulisan Anda. Sebagai makanan yang bergizi bagi seseorang yang ingin bisa menulis adalah membaca.
Jadi jangan malas untuk baca, baca dan baca apa saja sebagai bank ide menulis Anda. Biar nggak mentok ide Anda.

Salam pena

Dian Ikha P

Tanggapan dari Ninis: Saya fokusnya itu kalimat terakhir..

Baca,baca dan baca apa saja...

Tanggapan Narsum : 
Bener mbak. Kalau mau bikin tulisan fiksi baca aja di wattpad.  Ide pasti banyak berseliweran.  Kalau tulisan non fiksi yang menginspirasi baca buku-buku non fiksi juga tapi yg tidak membosankan. Bisa juga baca lingkungan sekitar kita mbak. Asal jangan baca pikiran orang yaa. Ini berat soalnya 🤗🤗

Ini ada artikel saya lagi. Mungkin bisa membantu mbak-mbak yg lagi kena mental Block saat menulis. Karena banyak tapi dan khawatir. Jadinya nggak PEDE

TALENTA MENULIS

Dian Ikha P

Setiap orang sudah diberikan talenta atau bakat oleh Sang Pencipta. Namun apakah kita sudah menggali bakat atau talenta itu. Potensi yang ada dalam diri kita semua adalah bakat. Tidak perlu ada keraguan, hanya kita mampu tidak menyadari bakat atau talenta itu.

Menggali bakat atau talenta itu melalui proses. Tidak instan. Dengan proses inilah kita bisa menikmati dan menemukan talenta kita dengan mudah. Semakin digali dan dijalani di situlah proses menemukan talenta akan terasa.
Sama halnya dengan menulis. Semua orang berbakat menulis. Kalau tidak mempunyai bakat menulis mana bisa sampai detik ini berhadapan dengan kehidupan yang tidak jauh dari menulis. Mau belanja, bikin catatan belanja. Mau bikin status pasti dengan proses menulis. Mau ngajarin anak, pasti corat coret dengan menulis. Jadi jangan remehkan potensi kita untuk mempunyai bakat menulis. Bakat sama dengan proses. Merasa diri tidak bisa menulis karena tidak pernah berproses menulis. Artinya berlatihlah untuk menulis. Keberanian ada untuk menulis,  tapi ilmu menulis belum ada. Itu alasan klise. Menulislah dari hati, pasti akan ditemukan kenikmatan menulis,  nikmati berproses menggali bakat menulis.
Bakat menulis saya dulu juga seadanya.  Setelah sering menulis, semakin mengalir tulisan ini, benar-benar dari hati keluar ide-ide untuk menulis. Menulis juga merupakan skill atau ketrampilan yang harus kita asah. Semakin sering diasah semakin kita nyaman untuk menulis. Lawan rasa malas. Jadikan menulis sebagai kebutuhan, pasti ada keindahan dalam menggerakkan jemari untuk menuangkan ide. Menulis adalah menceritakan diri sendiri. Tulisan kita menunjukkan karakter diri sendiri. Jangan takut tulisan jelek nggak kayak tulisan si A, B, Z. Malu deh dengan tulisanku yang hanya rangkaian kalimatnya sederhana. Nggak usah mikir itu. Yang terpenting adalah sebuah tulisan adalah diri kita. Gaya bahasa dalam menulis adalah citra diri kita. Yang terpenting, menulis saja. Mengeluarkan ide yang menari-nari di kepala. Sehingga pembaca bisa ikut menemukan dan merasakan ide kita. Banyak teknik untuk menulis. Bisa free writing, bisa menulis dengan teknik satu hari selama 15 menit atau satu hari satu halaman buku, bisa dengan cara "ngemil". Silakan menulis. Praktek. Menulislah untuk niat berbagi ide dengan pembaca. Menggali talenta yang diberikan Tuhan kepada kita.
Konsistensi menulis harus dijaga. Dengan menjadikan menulis sebagai kebutuhan. Berawal dari nulis diary, kemudian menulis status. Suatu hal yang remeh temeh memang. Namun, siapa tahu dari hal kecil bisa menghasilkan karya. Sebuah buku yang menjadi sejarah diri dalam kehidupan di dunia. Dengan menulis buku, kita sudah meninggalkan jejak dan membuat sejarah bagi kehidupan kita. Berani menulis, berani menggali talenta yang diberikan Tuhan dan berani berproses untuk mennyejarahkan diri dalam kehidupan dunia.

Mangga ibu-ibu kalau ada yang ditanyakan seputar rumlit yaa. Saya juga masih belajar di rumlit IP Karawang ini.
😍😍😍

2.Rahma : Alamat blog mba dian mau dong?

Jawaban : 


3.Ria :Bagaimana ide yg berputar-putar di kepala ini tertuang dalam sebuah tulisan yg "renyah" dibaca?
 😊

Jawaban : Jangan mikir "renyah" dulu. Semua berproses. Seperti mbak Mb Hevy saat bikin makanan.  Nggak langsung enak too mbak. Pasti ada yg bantet ada yg kurang ini itu.tapi kalau semakin sering mencoba dan sudah tahu "rahasia" tinggal merem juga Pizza nya rasanya mak nyoss.

Sama saja dengan menulis. Berpikirlah menulis untuk diri sendiri dulu. Tuangkan saja ide-ide itu. Semakin sering menulis semakin tahu "rasa renyah" di tulisan itu. Menulis adalah ketrampilan. Jadi jangan takut tulisan saya nggak enak dibaca. Buang pikiran itu menuliskan dari hati pasti ketemu deh "rasanya"

4..Dani : Mba ⁨Dian tanya,
Kalau belum pede tulisan di cetak dan kawatir bukunya kurang layak 'jual' .. Bgmn cara mengatasinya? 

Jawaban : Selain kita mahir menulis ada banyak kekhawatiran penulis tentang bagaimana buku saya kalau nggak laku? 
Penulis zaman dulu memang nggak mikir bukunya laku atau enggak karena semua sudah dihandle sama penerbit mayor (gramedia, grafindo, Andi) mereka punya toko. Tapi seleksi agar buku kita dicetak sangat ketat. Acc buku kita bisa dicetak aja bisa sampai satu tahun kabarnya. 
Nah, kalau penulis zaman now ada banyak penerbit indie dan yg pasti buku kita terbit tanpa seleksi. Asal kita punya modal untuk biaya cetak. Biasanya seorang penulis itu butuh yg namanya Brand Writer atau merek penulis. Sebelum buku siap cetak kita bisa kerja sama dengan penerbit untuk diadakan promosi atau open PO biasanya juga kita dibantu di Web penerbit untuk mempromosikan buku kita.jadi brand writer harus sudah kita siapkan di beberapa media. Mulailah "membicarakan " merek diri kita bahwa kita adalah seorang penulis. Jadi setelah brand itu ada baru kita gampang menjual karya kita.Kalau pun kita tidak bisa menjualnya. Bersedekah atau berbagai lewat buku sangat sangat dibutuhkan. Karena banyak sekolah taman bacaan sangat kurang dengan buku-buku layak baca

5.Karina : Mba Dian syarat gabung rumlit apa?

Jawaban : Nggak ada mbak. Asal mau belajar menulis. Kan menulis keterampilan jadi siapa saja boleh ikut rumlit hehehe 🤗

Tanggapan penanya : Apa di rumlit ada kayak berupa tantangan dimana dalam seminggu harus bikin sekian tulisan?
Atau hanya d event aja?

Jawaban : Nggak ada mbak. Cuma setiap minggu ada materi. Materi mingguan ini akan mulai lagi Senin depan. 

Mungkin dari materi ada latihan menulis atau perbaikan tata bahasa atau ejaannya

Tanggapan penanya : Noted 😍
Canggih

6.Ria : Mba ⁨Dian ketika menuangkan ide, sebaiknya menulis dengan menggunakan media apa? Buku? HP ? Laptop? 

Lalu bahasa yg digunakan ketika menulis di media tersebut harus sudah sesuai dg EYD kah?

Jawaban : Media apa saja. Kalau untuk bank ide yg paling gampang notebook (buku kecil) yg bisa dibawa kemana2 atau note di hp.
Nanti setelah banyak waktu kita bisa kembangkan ide itu di hp pakai aplikasi docs krn secara otomatis bisa dicopi atau disimpan di google drive. Atau bisa langsung di laptop. Kalau sudah selesai menulis baru kita self editing. Jangan melakukan self editing saat kita menulis. Abaikan dulu ejaan, EYD dan sebagainya. Setelah dirasa "the end" tulisan kita baru kita perbaiki EYD nya dan bisa baca ulang. Saat self editing inilah kita ketemu "rasa" tulisan kita. Dan setiap tulisan yang mungkin belum bagus jangan langsung dihapus atau dibuang di sampah. Tapi jadikan portfolio agar kita tahu perkembangan tulisan kita


Closing 

Waduh...belum pengen closing sebenernya mbak yuning.  Tapi apa daya harus dibatasi waktu. 

Buat ibu-ibu cantik dan salihah terima kasih banyak atas perhatian, pertanyaan. 
Semoga apa yg saya sampaikan belum terpuaskan.  Biar kita bisa kopdar saja. Hehehehe...

Semoga bermanfaat dan semoga saling bisa bersinergi dan bersilaturahmi. Amiin

Terima kasih mbak Ninis, mbak Yuning, mbak Ummi, mb Neneng yang sudah memberikan kesempatan kepada saya.

Terima kasih ibu-ibu semua

Wasalamualaikum wr. Wb



You May Also Like

0 komentar