Diswhap Rumbel Literasi
" Dian Ikha P"
Jumat, 20July 2018
Jam 10-11
Moderator : Yunning
Peresume : Ai Q
Pengantar :
Assalamualaikum..
Ibu-ibu cantik dan
salihah. Hari ini bu Ketu meminta saya untuk sharing program kerja
Rumlit.
Sebenarnya program
kerjanya melanjutkan program kerja yang dibuat mbak Neneng. Namun, ada beberapa
program yang belum terselenggarakan karena masa transisi. Insya Allah
saya akan segera melaksanakan program kerja yang sudah dibuat mbak Neneng
Sebelumnya perkenalkan
nama saya Dian Ikha Pramayanti
Domisili di Cikampek.
Semoga bisa selalu bergabung dengan acara2 IP Karawang walau jauh di
Cikampek.
Saya bergabung di IP
Karawang setelah ikut kelas matrikulasi batch 2 apa 3 yaa yg masih bergabung
dengan Cikarang dan Bekasi.
Salam kenal semuanya
Ibu-ibu. Kalau ada yang ke Cikampek mangga mampir ke Jomin Barat
Secara umum program
Rumlit 2018-2019 adalah seperti ini
Tapi ada impian terbesar
saya untuk membantu ibu-ibu IP Karawang bikin buku. Makanya saya memasukkan
program kerja workshop sehari bikin buku cerita anak dan kepenulisan. Biar
selama hidup kita bisa meninggalkan "jejak" sejarah yang bisa menjadi
inspirasi banyak orang.
Karena sebelumnya saya
pernah memberikan workshop menulis sehari dan terbit buku di IP Batam.
Dan sekarang lagi proses terbit bukunya :
👇👇
Gambar
Waktu saya edit buku ini
saya merinding. Ternyata seorang ibu harus setrong. Ada bahagia, sedih,
deg-degan karena perjuangan seorang ibu untuk anak-anak, suami dan keluarganya.
Keren pokoknya
Tanya Jawab :
1. Ummi : mbak
Dian kadang nih banyak kekhawatiran yang muncul soal tulis menulis, naaah
bagaimana memulainya?
Jawaban : Menulis itu
sederhana kok mbak. Dan ilmu menulis itu cuma 3 M. Menulis...menulis dan
menulis.
Kalau saya ngajarin
tulis saja apa yang ada di pikiran. Dan menuliskan dengan hati. Free writing
itu sangat membantu bagaimana kita bisa memulai menulis. Dan menulis itu HANYA
butuh konsisten dan komitmen. Tapi..tenang saja FREE WRITING akan membantunya.
Mungkin ada artikel di
blog saya yang bisa membantu ibu-ibu untuk bisa memulai menulis tentang FREE
WRITING
👇👇👇
Free Writing
Free Writing Bagi
penulis pemula yang pengen bener-bener bisa menulis ada teknik mudah. Dinamakan
teknik free writing. Menulis bebas, menulis apa saja sampai Anda terbiasa
menulis. Jika free writing telah biasa Anda lakukan, Anda akan nyaman dan
senang menulis serta mudah menulis untuk menuangkan ide-ide yang ada di pikiran
Anda.
Menurut Goldberg di buku
pak Hernowo, "free writing dapat dilakukan: pertama, setel alarm 10 menit;
kedua, begitu memulai, gerakkan saja tangan Anda; ketiga, jangan berpikir,
mengetik saja; keempat, abaikan tata bahasa, ejaan dan tanda baca; kelima,
bebaskan diri Anda dari segala peraturan atau tekanan; keenam, tidak usah
menengok yang sudah ditulis; ketujuh, teruslah mengetik hingga alarm berbunyi.
Kemudian setelah selesai
berlatih free writing, Anda perlu memerhatikan hal penting ini: 'Abaikan
hasilnya, rasakan prosesnya'." Nah, langkah awal untuk bisa menulis yaa.
Agar bisa terus menerus
konsisten dan terbiasa menulis bagi penulis pemula, ada juga pendapat Kang
Tendi Murti. Teknik Kang Tendi ini D1 10 dan D2 30. Artinya selama 1 bulan
pertama biasakan menulis selama 10 menit setiap hari.
Dan bulan kedua Anda menulis
selama 30 menit setiap hari. Pasti konsistensi Anda dalam menulis akan
tebentuk. Dan kedua teknik itu sangat membantu Anda dalam belajar menulis.
Selain dengan dua teknik
masih banyak sebenarnya cara memulai menulis. Keluarkan ide-ide dahsyat Anda untuk
meredam gejolak emosi jiwa dengan menulis.
Ternyata ada teknik
menulis lagi, menurut Pak Ngainun Naim, yaitu metode ngemil. Ngemil diartikan
makan sedikit demi sedikit. Dan ngemil tidak hanya berlaku untuk makan, untuk
menulis pun bisa. "Menulislah satu paragraf saja dulu dan ternyata setelah
selesai satu paragraf biasanya akan muncul ide untuk menulis paragraf kedua,
ketiga dan seterusnya. Kiat ini ampuh untuk menghadapi kemacetan menulis."
(Pheng Keng Sun dalam Ngainun N).
Banyak yaa ternyata untuk
bisa menulis caranya. Yang pasti menulis saja, tuangkan ide Anda dalam sebuah
tulisan. Nggak perlu takut, khawatir salah atau nggak bagus. Tumbuhkan
konsistensi menulis terlebih dahulu pada diri Anda, baru mempercantik tulisan
Anda. Sebagai makanan yang bergizi bagi seseorang yang ingin bisa menulis
adalah membaca.
Jadi jangan malas untuk
baca, baca dan baca apa saja sebagai bank ide menulis Anda. Biar nggak mentok
ide Anda.
Salam pena
Dian Ikha P
Tanggapan dari Ninis:
Saya fokusnya itu kalimat terakhir..
Baca,baca dan baca apa
saja...
Tanggapan Narsum :
Bener mbak. Kalau mau
bikin tulisan fiksi baca aja di wattpad. Ide pasti banyak
berseliweran. Kalau tulisan non fiksi yang menginspirasi baca buku-buku
non fiksi juga tapi yg tidak membosankan. Bisa juga baca lingkungan sekitar
kita mbak. Asal jangan baca pikiran orang yaa. Ini berat soalnya 🤗🤗
Ini ada artikel saya
lagi. Mungkin bisa membantu mbak-mbak yg lagi kena mental Block saat menulis.
Karena banyak tapi dan khawatir. Jadinya nggak PEDE
TALENTA MENULIS
Dian Ikha P
Setiap orang sudah
diberikan talenta atau bakat oleh Sang Pencipta. Namun apakah kita sudah
menggali bakat atau talenta itu. Potensi yang ada dalam diri kita semua adalah
bakat. Tidak perlu ada keraguan, hanya kita mampu tidak menyadari bakat atau
talenta itu.
Menggali bakat atau
talenta itu melalui proses. Tidak instan. Dengan proses inilah kita bisa
menikmati dan menemukan talenta kita dengan mudah. Semakin digali dan dijalani
di situlah proses menemukan talenta akan terasa.
Sama halnya dengan
menulis. Semua orang berbakat menulis. Kalau tidak mempunyai bakat menulis mana
bisa sampai detik ini berhadapan dengan kehidupan yang tidak jauh dari menulis.
Mau belanja, bikin catatan belanja. Mau bikin status pasti dengan proses menulis.
Mau ngajarin anak, pasti corat coret dengan menulis. Jadi jangan remehkan
potensi kita untuk mempunyai bakat menulis. Bakat sama dengan proses. Merasa
diri tidak bisa menulis karena tidak pernah berproses menulis. Artinya
berlatihlah untuk menulis. Keberanian ada untuk menulis, tapi ilmu
menulis belum ada. Itu alasan klise. Menulislah dari hati, pasti akan ditemukan
kenikmatan menulis, nikmati berproses menggali bakat menulis.
Bakat menulis saya dulu
juga seadanya. Setelah sering menulis, semakin mengalir tulisan ini,
benar-benar dari hati keluar ide-ide untuk menulis. Menulis juga merupakan
skill atau ketrampilan yang harus kita asah. Semakin sering diasah semakin kita
nyaman untuk menulis. Lawan rasa malas. Jadikan menulis sebagai kebutuhan,
pasti ada keindahan dalam menggerakkan jemari untuk menuangkan ide. Menulis
adalah menceritakan diri sendiri. Tulisan kita menunjukkan karakter diri
sendiri. Jangan takut tulisan jelek nggak kayak tulisan si A, B, Z. Malu deh
dengan tulisanku yang hanya rangkaian kalimatnya sederhana. Nggak usah mikir
itu. Yang terpenting adalah sebuah tulisan adalah diri kita. Gaya bahasa dalam
menulis adalah citra diri kita. Yang terpenting, menulis saja. Mengeluarkan ide
yang menari-nari di kepala. Sehingga pembaca bisa ikut menemukan dan merasakan
ide kita. Banyak teknik untuk menulis. Bisa free writing, bisa menulis dengan
teknik satu hari selama 15 menit atau satu hari satu halaman buku, bisa dengan
cara "ngemil". Silakan menulis. Praktek. Menulislah untuk niat berbagi
ide dengan pembaca. Menggali talenta yang diberikan Tuhan kepada kita.
Konsistensi menulis
harus dijaga. Dengan menjadikan menulis sebagai kebutuhan. Berawal dari nulis
diary, kemudian menulis status. Suatu hal yang remeh temeh memang. Namun, siapa
tahu dari hal kecil bisa menghasilkan karya. Sebuah buku yang menjadi sejarah
diri dalam kehidupan di dunia. Dengan menulis buku, kita sudah meninggalkan
jejak dan membuat sejarah bagi kehidupan kita. Berani menulis, berani menggali
talenta yang diberikan Tuhan dan berani berproses untuk mennyejarahkan diri
dalam kehidupan dunia.
Mangga ibu-ibu kalau ada
yang ditanyakan seputar rumlit yaa. Saya juga masih belajar di rumlit IP
Karawang ini.
😍😍😍
2.Rahma : Alamat blog
mba dian mau dong?
Jawaban :
3.Ria :Bagaimana ide yg
berputar-putar di kepala ini tertuang dalam sebuah tulisan yg "renyah"
dibaca?
😊
Jawaban : Jangan mikir
"renyah" dulu. Semua berproses. Seperti mbak Mb Hevy saat bikin
makanan. Nggak langsung enak too mbak. Pasti ada yg bantet ada yg kurang
ini itu.tapi kalau semakin sering mencoba dan sudah tahu "rahasia" tinggal
merem juga Pizza nya rasanya mak nyoss.
Sama saja dengan
menulis. Berpikirlah menulis untuk diri sendiri dulu. Tuangkan saja ide-ide
itu. Semakin sering menulis semakin tahu "rasa renyah" di tulisan
itu. Menulis adalah ketrampilan. Jadi jangan takut tulisan saya nggak enak
dibaca. Buang pikiran itu menuliskan dari hati pasti ketemu deh
"rasanya"
4..Dani : Mba Dian
tanya,
Kalau belum pede tulisan
di cetak dan kawatir bukunya kurang layak 'jual' .. Bgmn cara
mengatasinya?
Jawaban : Selain kita
mahir menulis ada banyak kekhawatiran penulis tentang bagaimana buku saya kalau
nggak laku?
Penulis zaman dulu
memang nggak mikir bukunya laku atau enggak karena semua sudah dihandle sama
penerbit mayor (gramedia, grafindo, Andi) mereka punya toko. Tapi seleksi agar buku
kita dicetak sangat ketat. Acc buku kita bisa dicetak aja bisa sampai satu
tahun kabarnya.
Nah, kalau penulis zaman
now ada banyak penerbit indie dan yg pasti buku kita terbit tanpa seleksi. Asal
kita punya modal untuk biaya cetak. Biasanya seorang penulis itu butuh yg
namanya Brand Writer atau merek penulis. Sebelum buku siap cetak kita bisa
kerja sama dengan penerbit untuk diadakan promosi atau open PO biasanya juga
kita dibantu di Web penerbit untuk mempromosikan buku kita.jadi brand writer
harus sudah kita siapkan di beberapa media. Mulailah "membicarakan "
merek diri kita bahwa kita adalah seorang penulis. Jadi setelah brand itu ada
baru kita gampang menjual karya kita.Kalau pun kita tidak bisa menjualnya.
Bersedekah atau berbagai lewat buku sangat sangat dibutuhkan. Karena banyak
sekolah taman bacaan sangat kurang dengan buku-buku layak baca
5.Karina : Mba Dian
syarat gabung rumlit apa?
Jawaban : Nggak ada
mbak. Asal mau belajar menulis. Kan menulis keterampilan jadi siapa saja boleh
ikut rumlit hehehe 🤗
Tanggapan penanya : Apa
di rumlit ada kayak berupa tantangan dimana dalam seminggu harus bikin sekian
tulisan?
Atau hanya d event aja?
Jawaban : Nggak ada
mbak. Cuma setiap minggu ada materi. Materi mingguan ini akan mulai lagi Senin
depan.
Mungkin dari materi ada
latihan menulis atau perbaikan tata bahasa atau ejaannya
Tanggapan penanya :
Noted 😍
Canggih
6.Ria : Mba Dian ketika
menuangkan ide, sebaiknya menulis dengan menggunakan media apa? Buku? HP ?
Laptop?
Lalu bahasa yg digunakan
ketika menulis di media tersebut harus sudah sesuai dg EYD kah?
Jawaban : Media apa
saja. Kalau untuk bank ide yg paling gampang notebook (buku kecil) yg bisa
dibawa kemana2 atau note di hp.
Nanti setelah banyak
waktu kita bisa kembangkan ide itu di hp pakai aplikasi docs krn secara
otomatis bisa dicopi atau disimpan di google drive. Atau bisa langsung di
laptop. Kalau sudah selesai menulis baru kita self editing. Jangan melakukan
self editing saat kita menulis. Abaikan dulu ejaan, EYD dan sebagainya. Setelah
dirasa "the end" tulisan kita baru kita perbaiki EYD nya dan bisa
baca ulang. Saat self editing inilah kita ketemu "rasa" tulisan kita.
Dan setiap tulisan yang mungkin belum bagus jangan langsung dihapus atau
dibuang di sampah. Tapi jadikan portfolio agar kita tahu perkembangan tulisan
kita
Closing
Waduh...belum pengen
closing sebenernya mbak yuning. Tapi apa daya harus dibatasi waktu.
Buat ibu-ibu cantik dan
salihah terima kasih banyak atas perhatian, pertanyaan.
Semoga apa yg saya
sampaikan belum terpuaskan. Biar kita bisa kopdar saja. Hehehehe...
Semoga bermanfaat dan
semoga saling bisa bersinergi dan bersilaturahmi. Amiin
Terima kasih mbak Ninis,
mbak Yuning, mbak Ummi, mb Neneng yang sudah memberikan kesempatan kepada saya.
Terima kasih ibu-ibu
semua
Wasalamualaikum wr. Wb
0 komentar